Bagi sebagian orang, traveling adalah kesempatan yang menyenangkan
untuk menikmati suasana dan pengalaman yang baru dan berbeda. Lakukan
sesempatnya, mungkin 1-2 kali dalam setahun. Tapi bagi sebagian lagi,
traveling itu ibarat pacar, nggak bisa cuma “diapeli” sekali setahun
karena kamu selalu ingin bersama dengannya, lagi dan lagi. Kalau kamu
adalah tipe orang yang kedua ini, bisa jadi kamu termasuk mereka yang
sudah kecanduan traveling.
Nah, biar kamu tahu dirimu udah tergila-gila sama traveling atau enggak, yuk simak dulu “gejala-gejalanya” di bawah ini.
1. Tiap diajak ngomongin traveling, rasanya kamu mau cerita panjang
lebar. Satu-satunya yang menahanmu adalah rasa segan supaya nggak dikira
pamer.
Mata kamu berbinar saat ngomongin traveling via
giphy.com
Gak ada hal yang mengalahkan ketertarikanmu saat ngomongin soal
traveling. Mulai dari destinasi, tiket promo sampai
pengalaman-pengalaman lucu yang pernah dirasakan, itu semua bikin kamu
bersemangat melebihi ngomongin gebetan. Satu-satunya yang menahanmu buat
bicara panjang-lebar adalah kamu tetap ingin terlihat sopan dan rendah
hati. Barulah kalau sudah nyaman dengan teman yang mengajakmu ngomongin
traveling itu, kamu bisa ngomong berjam-jam atau malah langsung mengajak
dia pergi bareng-bareng!
2. Kamu sering banget merencanakan perjalanan ke suatu tempat, meskipun kamu belum tentu berangkat
Saat lagi gak ada kerjaan, bagimu merencanakan sebuah trip adalah
kegiatan yang menyenangkan. Kamu rajin riset dan bikin rencana
perjalanan ke suatu tempat. Berangkat atau enggak, itu sih urusan
belakangan. Toh kalau beneran berangkat, kamu gak usah ribet lagi bikin
itinerary dan melakukan riset lagi.
3. Kalau orang lain nyari hiburan dengan baca novel, kamu juga baca buku, kok… buku panduan perjalanan
“Eh, punya buku bagus, gak? Novel yang aku beli kemarin udah abis nih.”
“Ada tuh, tapi Lonely Planet. Atau mau baca Ekspedisi Nusantara?”
Ya, bacaan utamamu bukan buku-buku fiksi seperti novel atau cerpen.
Buku-buku yang kamu lahap adalah buku panduan perjalanan sampai
kisah-kisah perjalanan dari traveler dan petualang-petualang terkenal.
4. Desktop laptop atau komputermu dihiasi dengan wallpaper berupa
destinasi-destinasi menawan yang ingin kamu kunjungi di masa depan
Biar merasa makin dekat dengan destinasi yang pengen kamu kunjungi,
kamu memajang pemandangan-pemandangan indah destinasi tujuanmu di tempat
yang gampang dilihat, misalnya wallpaper desktop maupun kartu pos yang
ditaruh di meja belajarmu. Traveling ke
Derawan atau
Thailand, makin gampang deh ngebayanginnya.
5. Alih-alih dihiasi bingkai foto atau poster idola, dinding kamarmu justru penuh dengan peta dan memento perjalanan
Orang lain mungkin menghias dinding kamarnya dengan sebingkai foto,
poster idola/film, maupun stiker-stiker nan lucu. Sementara, kamu justru
menghias kamarmu dengan lembaran peta serta memento perjalanan berupa
suvenir maupun kenang-kenangan yang kamu bawa pulang. Inilah hal yang
selalu melecutmu untuk mengunjungi destinasi baru setiap ada kesempatan.
6. Pakaian dan gadget pun jarang kamu update karena kamu lebih fokus berhemat demi jalan-jalan
Pakaian dan gadgetmu udah bertahun-tahun gak di-update, kerilmu pun
tampak lusuh karena sering banget dipakai. Tapi, kamu gak pernah ngeluh,
sih. Toh, itu semua cukup buat dibawa traveling, yang yang kamu
butuhkan, ‘kan fungsinya. Yang penting, uangmu cukup untuk mendanai
traveling selanjutnya.
7. Pas weekend atau tanggal merah, jangan harap teman atau kerabatmu bisa nemuin kamu di rumah kalau gak janjian sebelumnya
Bisa jadi kamu malah lagi camping semalam di gunung via
twitter.com
Ya, soalnya kamu pasti gak bakalan ada di rumah. Tiap
weekend, kamu udah punya jadwal tersendiri untuk traveling, entah itu
bikepacking naik motor maupun
one-day trip ke kota-kota yang tak jauh dari tempat tinggalmu. Kalau mau ketemu kamu, ya mesti ditunda dulu sampai kamu pulang.
8. Kamu bisa membedakan mana perusahaan bus yang sopirnya woles dan mana yang ugal-ugalan
Terbiasa menjelajah aspal dengan menumpang bus atau kendaraan pribadi
lainnya bikin kamu cukup paham mana bus yang sopirnya ugal-ugalan dan
mana yang woles dari nama P.O-nya. Kamu pun bisa mengerti apa kelebihan
dan kekurangan dari sebuah armada bus, dan bisa merekomendasikan mana
yang pas buat rekan-rekanmu yang bertanya ke kamu.
9. Kamu sampai hafal jadwal keberangkatan kereta api berbagai
jurusan dari stasiun di kota tempat tinggalmu, saking
seringnya jalan-jalan naik kereta
Karena murah, kereta juga menjadi salah satu alat transportasi
andalanmu untuk menempuh destinasi yang lumayan jauh. Saking seringnya
menumpang moda transportasi ini, kamu sampai hafal jam berapa aja dan ke
mana aja kereta api berangkat—terutama yang kelas ekonomi.
10. Tiap ada tiket pesawat promo, kamu yang paling cepat tanggap buat mesan. Berangkat atau enggak itu urusan entar
Kamu gak bisa mengabaikan promo tiket pesawat murah begitu aja.
Apapun yang terjadi, yang penting pesan dulu, berangkat atau enggak bisa
dipikir belakangan. Kalo jadi berangkat, ‘kan lumayan memangkas
biaya tiket pesawat yang harga normalnya lumayan mencekik kantong.
Kalaupun ternyata gak bisa berangkat pun, gak rugi-rugi amat.
11. Kamu bahkan menyebut bandara bukan dengan nama, melainkan dengan kode
“Eh, katanya kamu besok mau jalan-jalan, ya? Berangkat naik apa?”
“Pesawat, Bro. Besok penerbangan paling pagi dari HLP tujuan KNO. Lumayan dapet tiket murah kemarin.”
Nah, lo. Yang tanya akhirnya bingung sendiri. Hehehe
12. Isi dompetmu gak cuma rupiah, tapi juga mata uang dari negara lain yang pernah kamu kunjungi
Buat kamu yang udah pernah
traveling sampai ke luar negeri,
ada kepuasan tersendiri saat kamu menyimpan mata uang selain rupiah di
dompetmu. Gak cuma jadi kenang-kenangan, tapi juga jadi doa biar suatu
saat bisa ke sana lagi.
13. Di forum-forum komunitas traveling, kamu rajin berinteraksi dan
berbagi pengalaman dengan sesama anggota maupun orang-orang sekitar
Kamu gak cuma gemar jalan-jalan, tapi juga aktif di
forum-forum komunitas traveling
di dunia maya. Mulai dari berbagi informasi seputar destinasi, membantu
menjawab pertanyaan yang spesifik berdasarkan pengalamanmu, sampai
ikutan gathering yagn diadakan oleh komunitas yang bersangkutan. Bahkan,
teman-teman dekatmu juga menjadikan kamu sebagai sumber referensi
mereka soal tempat wisata transportasi, serta penginapan.
14. Objek foto di Instagrammu gak pernah jauh-jauh dari pemandangan
alam dan aktivitas manusia. Kalaupun selfie, latarnya gak pernah sama
Postingan di akun Instagrammu gak pernah jauh dari tema traveling.
Mulai dari panorama-panorama menawan yang tangkap lewat lensamu, sampai
ekspresi orang-orang yang kamu temu di jalan. Sesekali, kamu juga
memposting foto selfie. Hanya saja, latarnya gak pernah sama.
15. Sebagian besar postingan blogmu pun berisi tentang catatan
perjalananmu serta pengalaman-pengalaman yang kamu dapat selama
traveling
Kamu gak pernah absen untuk menuangkan pengalamanmu traveling ke
dalam tulisan di blog pribadimu. Hampir semua postinganmu adalah tentang
penrjalananmu. Gak cuma rajin posting catatan perjalanan, kamu juga
rajin berkunjung ke blog-blog bertema traveling untuk menambah wawasan.
16. Sedikit-sedikit, kamu bisa ngomong dalam berbagai bahasa dan meniru logat mereka
Sedikit-sedikit, kamu bisa berbicara macam-macam bahasa via
dinisavitri.net
Bertualang ke banyak tempat dan bertemu banyak orang membuatmu
sedikit-sedikit bisa berbicara dengan bahasa dari tempat yang udah kamu
datangi. Yah, minimal bisa mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan
mengumpat, hehehe. Kamu juga bisa meniru logat setempat dengan baik,
sampai-sampai logat aslimu melebur.
17. Kerjaan impianmu adalah yang gak harus ngantor tiap hari dan bikin kamu bisa jalan-jalan gratis
Karena kamu suka banget traveling, kamu agak susah untuk terikat pada satu tempat aja. Makanya, impianmu adalah
pekerjaan yang bisa mendukung karier jalan-jalanmu. Misalnya, fotografer, travel writer, sampai instruktur yoga.
18. Tapi, ketika ditanya, “Udah pernah ke mana aja?” kamu cuma bisa senyum dan bilang, “Hehe, belum ke mana-mana kok…”
Meski sebenarnya kamu udah ke berbagai tempat yang gak terhitung
jumlahnya, tapi tiap kali ditanya, “Udah pernah ke mana aja?” kamu cuma
menjawab sambil tersenyum, “Hehe, belum ke mana-mana kok…” Meski udah
banyak tempat yang udah kamu datangi, tapi kamu merasa tempat yang kamu
datangi itu jauh lebih banyak, makanya kamu merasa belum ke mana-mana.
Tapi, mungkin juga kamu sekadar malas menyebutkan tempat-tempat yang kamu datangi. Habisnya banyak banget, sih!
Nah, itulah tanda-tanda kamu tergila-gila sama traveling? Seberapa kecanduannya kamu dengan aktivitas yang satu ini?